TRANSFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo Teman - Teman. Apa kabar kalian Semua? Mudah-Mudahan Diberikan Kesehatan Selalu. Dimasa Pandemi Sekarang Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Bila Berpergian Keluar Rumah. Semoga Pandemi Ini Cepat Berakhir (Aamiin). 

Kali ini Saya Akan membahas tentang Langkah dalam Tranformasi Komunikasi Publik.

Baik, Sudah siap? Okey Kita Mulai Saja Rangkumannya.

Nama   : FARHAN ASSROW ZHAFIRIN

Kelas   : 4EA15
NPM   : 12217171  
 

Tranformasi Komunikasi Publik

 
Perubahan pola komunikasi yang terjadi  di era digitalisasi dewasa ini telah menjadikan arus informasi mengalir dengan deras dan cepat, pola-pola komunikasi linier mulai digantikan dengan pola-pola komunikasi simetris, pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dan internet semakin mempercepat penetrasi pesan ke dalam berbagai elemen masyarakat, wajar jika Thomas L. Friedman mengatakan jika the world is flat.
 
Perubahan pola komunikasi diera digital, dengan semakin masifnya penetrasi  internet,  diproyeksikan akan semakin mempercepat transformasi ke “pola komunikasi model baru”.  Premis ini bukan tanpa alasan yang mendasar, merujuk hasil survey 2016 oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet) terkait pengguna internet di Indonesia, menunjukkan telah terjadi  lonjakan yang sangat pesat, yakni 132,7 juta orang (51,5%) dari total populasi penduduk Indonesia 256,2 juta orang.

Lonjakan pesat pengguna internet di Indonesia dalam 2 tahun terakhir (2014-2016) mengalami kenaikan sebesar 44,6 juta, dimana pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia baru sebesar 88,1 juta user, dan diprediksi akan terus meningkat tajam pada tahun-tahun mendatang.
 
Bila dielaborasilebih mendalam, populasi tertinggi pengguna internet indonesia itu mayoritas ada di pulau Jawa dengan persentase 65 % (86,3 Juta orang) dari 256,2 juta orang, pengguna terbanyak ada pada usia 35-44 tahun yakni sebesar 29,2% sedangkan  peng-guna paling sedikit adalah rentang usia 55 tahu ke atas yang hanya berkisar 10%.
 
Dari data statistik tersebut di atas, bila dikaitkan dengan tahapan perkembangan teknologi komunikasi, yang digagas oleh Everett M Rogers, Indonesia sejatinya telah memasuki fase interactive communication era sebagai tahapan lebih lanjut dari pengembangan era telekomunikasi. Era ini ditandai dengan penggunaan  internet sebagai media baru (new media).
 
Transformasi  penggunaan internet sebagai media baru (new media)telah mengubah sifat dan ruang lingkup media komunikasi , transformasi ini menegaskan bahwa second media age, dengan pola simetris dan interaktif, telah mulai menggeser dominasi media broadcast seperti surat kabar, radio dan televisi, pemberitaan yang viral dan menjadi tranding topic  dalam media sosial bahkan acapkali menjadi pemberitaan utama pada media mainstream.
 
Pergeseran pola komunikasi di era digital telah menjadikan citizen journalism sebagai suatu fenomena baru, komunikasi sekarang bukan lagi two-step communication model, tetapi multi-step communication model, yang memposisikan  individu  menjadi  kekuatan baru yang dapat  mempengaruhi opini publik.
 
Hadirnya era digital  dan terjadinya pergeseran pola komunikasi, dengan trend meningkatnya penggunaan internet, serta merujuk pada distribusi sebaran usia pengguna-nya,  seyogyanya menjadi momentum bagi praktisi humas (hubungan masyarakat) atau PR (public relations) dan pengelola informasi publik di K/L, BUMN dan organisasi pemerintah lainnya, untuk mampu berubah dan beradaptasi dengan mereposisi manajemen strategik dalam komunikasi publik.
 

Hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa organisasi yang sukses di dunia digital ternyata memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi transformasi digital. Strategi dalam menghadapi transformasi digital tersebut adalah :

1.      Membuat rencana digital secara komprehensif

Setiap organisasi yang ingin sukses dalam menghadapi transformasi digital perlu membuat rencana digital yang rinci dan komprehensif. Rencana tersebut memuat tujuan akhir yang ingin dicapai, target jangka panjang maupun jangka pendek, serta matriks yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas strategi digital yang dijalankan. Semua aspek perencanaan tersebut harus berjalan beriringan dengan aspek lain dari organisasi tersebut. Perencaanan yang matang akan membantu organisasi untuk tetap berada di jalur yang tepat sepanjang perjalanan digital mereka.

 
2.      Perekrutan SDM yang tepat

Untuk dapat mengimbangi perkembangan dunia digital yang begitu cepat dibutuhkan SDM yang memiliki skill dan kemampuan yang tepat. Perekrutan SDM yang memiliki skill dalam hal penguasaan AI atau kecerdasan buatan, kemampuan dalam hal programming robotic, atau kemampuan teknis lain seperti pengembangan model analitik perlu dilakukan untuk memastikan organisasi tersebut tidak ketinggalan dalam aspek digital.

 
3.      Menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Pemanfaatan teknologi sebagai menjalankan usaha menjadi salah satu  strategi dalam menghadapi transformasi digital. Contoh dari pemanfaatan teknologi ini adalah penggunaan program RPA untuk menjalankan tugas rutin seperti pengambilan data, penggunaan kecerdasan buatan untuk melakukan tes populasi, dan juga menggunakan Internet of Things (IoT) untuk melakukan asesmen terhadap resiko yang dapat muncul setiap saat dalam proses menjalankan usaha.

 
4.      Pemanfaatan data real time.

Teknologi digital memungkinkan para pelaku usaha dan pemilik usaha untuk mendapatkan data secara real time. Data ini dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan hasil asesmen terhadap dampak yang mungkin terjadi, resiko yang harus dihadapi, serta waktu yang tepat untuk melaksanakan keputusan tersebut.

 
5.      Membangun komunikasi antara pengambil keputusan dengan pelaku dunia digital.

Sebuah strategi digital dapat diterapkan saat telah mendapat persetujuan dari para pengambil keputusan. Oleh karena itu, perlu dibangun komunikasi antara para pengambil keputusan dan para pelaku dunia digital dalam organisasi yang sama. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari bekerja sama dalam mengembangkan strategi risiko atau memberi laporan berkala mengenai risiko dari setiap strategi digital yang akan diambil.

 
6.      Penggunaan matriks risiko yang tepat.

Setiap aksi atau strategi digital yang diterapkan dalam sebuah organisasi memiliki risiko masing-masing. Penggunaan matriks risiko menjadi hal yang krusial, untuk melihat seberapa besar risiko yang dihadapi. Dengan memahami risiko yang ada, para pengambil kebijakan dapat menjadi lebih proaktif dalam mengambil tindakan pencegahan atau penanggulangan risiko tersebut.

 
Transformasi digital adalah hal yang pasti terjadi. Organisasi yang tidak siap dalam menghadapi transformasi tersebut akan menghadapi masalah besar di masa yang akan datang. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan tersebut dengan cara yang tepat.
 

Nah, itulah yang hanya saya bisa sampaikan pada blog saya. mudah-mudahan bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian. sekian dari saya

 

Farhan Assrow Z

Wassalamualaikum Wr. Wb.

PERSONAL SELLING

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo Teman - Teman. Apa kabar kalian Semua? Mudah-Mudahan Diberikan Kesehatan Selalu. Dimasa Pandemi Sekarang Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Bila Berpergian Keluar Rumah. Semoga Pandemi Ini Cepat Berakhir (Aamiin).


Kali ini Saya Akan membahas tentang Personal Selling PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi sebagai sales Suzuki di Kendal.
Baik, Sudah siap? Okey Kita Mulai Saja Rangkumannya.

Nama   : FARHAN ASSROW ZHAFIRIN

Kelas   : 4EA15
NPM   : 12217171  

 

PERSONAL SELLING PT. CIPTO LANCAR SANJAYA ABADI SUZUKI KENDAL

Untuk mempromosikan produk kepada calon konsumen dengan lebih jelas dan lebih detail, perusahaan memerlukan bauran promosi yang tepat untuk mempromosikan produknya. Personal selling merupakan salah satu bauran promosi yang tepat, karena dalam personal selling terjadi komunikasi dua arah dengan kontak langsung atau tatap muka dengan calon konsumen.

Dikarenakan produk yang ditawarkan memiliki spesifikasi dan model yang bervariasi, diharapakan salesman mampu menggali kebutuhan konsumen dan memanfatkan sejumlah besar waktu untuk mengajarkan pelanggan mengenai keunggulan dan ciri-ciri produk yang ditawarkan dengan menggunakan strategi personal selling.

Oleh karena itu, dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai ruang lingkup personal selling yang berisi tentang apa saja tahapan kegiatan personal selling, teknik-teknik pendekatan personal selling yang dilakukan oleh salesman dalam menarik minat beli calon konsumen, volume penjualan, dan biaya-biaya personal selling.

 

Tahapan Kegiatan Personal Selling Suzuki 

      Salesmanship atau ilmu untuk mempengaruhi seseorang supaya melakukan tindakan yang dikehendakinya dengan dasar suka sama suka dan saling menguntungkan untuk mencapai kepuasan pelanggan merupakan bagian penting dari proses penjualan secara keseluruhan. Dalam hal ini diharapkan salesman Suzuki mampu melakukan proses penjualan seperti ini sehingga bisa dikatakan sebagai penjual yang profesional.

Sebelum memulai kegiatan menjual, salesman Suzuki memiliki tahap-tahap yang biasa dilakukan sebelum proses penjualan. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:

 

Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap pertama yang dilakukan salesmen sebelum memulai kegiatan menjual. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan salesman sebelum pada tahap ini adalah kegiatan mencari dan mengelompokan calon pelanggan kemudian dilanjutkan dengan analisis pelanggan. Hal ini sangat diperlukan agar proses penjualan  dapat berjalan lebih efektif dan salesmen tidak bekerja menyimpang dari tugasnya. Berikut adalah tahapan-tahapan persiapan seorang sales.

1.   Mencari dan mengelompokan calon pelanggan 

a)  Dari pelanggan yang sudah ada.

Yaitu dari membuka kembali dari database pelanggan lama yang masih disimpan oleh salesmen, kemudian salesmen mulai menginformasikan suatu produk melalui telpon atau bisa juga membuat perjanjian untuk melakukan kunjungan kerumah pelanggan lama tersebut.

b) Melalui buku tamu atau buku kunjungan 

Buku tamu berisi nama dan alamat para pengunjung pameran. Jika pada saat pameran salesmen belum mampu untuk menggugah keinginan calon konsumen untuk memberi produk, maka salesmen tersebut dapat melanjutkan calon konsumen kerumah calon konsumen tersebut dengan melihat alamat pada buku tersebut.

c)  Melalui Broker

Broker hanya bertugas mencari calon pelanggan saja, ketika informasi tentang pelanggan sudah dapat, maka yang dapat dilakukan berikutnya adalah mengadakan pertemuan atau kunjungan ke rumah calon pelanggan tersebut yang dilakukan oleh marketer

 

2.   Analisis pelanggan

Sebelum mengunjungi calon konsumen, salesman mengajari data-data yang didapat tentang calon pelanggan (apa kebutuhanya, siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian) dan para pembelinnya. Salesman harus menetapkan sasaran kunjungan, menentukan pendekatan terbaik, atau mungkin berupa suatu kunjungan pribadi, hubungan telepon atau melalui surat. Untuk mempermudah salesman dalam melakukan calon konsumen, salesman diberi pengetahuan tentang produk (product knowledge) yang akan dijual ketika training.

 

Tahap Pelaksanaan Kegiatan Personal Selling

           Suzuki tidak hanya melakukan kegitan promosi atau penjualan di dalam dealer saja, tetapi benar-benar memanfaatkan sales force yang ada sebagai bagian dari kegiatan personal selling. Biasanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Suzuki berupa pameran-pameran dan penyebaran brosur. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan promosi dan personal selling PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi Suzuki Kendal:

1.   Pameran (Moving Exhibition)

Pameran merupakan kegiatan yang biasa dilakukan Suzuki untuk memperkenalkan produk-produk yang ditawarkan langsung ke calon konsumen. Produk-produk yang akan dipamerkan ditempatkan ditempat yang telah ditentukan sebelumnya, dan tempat ini memang khusus tersedia untuk pameran.

PT Cipto Lancar Sanjaya Abadi dalam mempromosikan produk-produknya menggunakan kegiatan pameran. Terdapat dua jenis pameran yaitu pameran utama dan pameran besar. Pameran utama ialah pameran outlet yang diadakan di supermarket Indomaret Krapyak, pameran ini diselenggarakan tiap hari Senin sampai Jum’at pada jam sembilan pagi sampai jam empat dan menjadi promosi utama PT Cipto Lancar Sanjaya Abadi, adapun yang bekerja pada stan outlet tersebut adalah para markerting yang bekerja sesuai siftnya masing-masing. Pameran yang kedua adalah pameran yang diadakan bila adanya acara-acara besar Suzuki. Pameran ini diselenggarakan dalam waktu yang ditentukan oleh PT Cipto Lancar Sanjaya Abadi bisa dalam waktu satu bulan atau dua bulan sekali tergantung dari event yang diadakan.

2.   Penyebaran  Brosur (direct mail)

Merupakan suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara penyebaran atau menyampaikan brosur langsung ke calon konsumen. Brosur biasanya disebarkan langsung ke rumah-rumah, didalam dealer atau disebarkan pada saat event atau pameran outlet. Brosur biasanya berisi informasi-informasi mengenai jenis dan tipe produk, harga jual, uang muka, jumlah, dan besar angsuran, nama perusahaan lising, atau bahkan brosur juga ada yang berisi informasi dan data-data spesifikasi produk.

Sebelum melakukan kegiatan penyebaran brosur, perlu memperhatikan beberapa hal, misalnya:

a.      Pengumpulan data base pelanggan misalnya data penghuni perumahan, perkantoran dan lain-lain.

b.      Pembuatan material yang menarik.

c.      Penawaran yang menarik misalnya kemudahan dalam pembelian .

d.      Pengaturan pengiriman dan penyebaran.

 

 

 

Strategi Personal Selling Pada PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi

            Program Strategi Personal Selling yang dilakukan oleh PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi untuk meningkatkan volume penjualan ada beberapa tahap, yaitu :

1.      Perhatian (Attention) 

Pada tahap ini tujuan tenaga penjual  adalah menempatkan   prospek pada tahap penerimaan dari benaknya di mana bagian utama dari penjualan sudah dimulai. Beberapa tindakan dalam tahap attention:

          Berjabat tangan dengan hangat

          Tersenyum

          Jangan merokok kecuali di persilakan merokok

          Jadilah pendengar yang baik, perlihatkan minat saudara

          Jadilah pembicara yang baik

          Jika tidak mengerti bertanyalah, jangan pura-pura tau

          Gunakan panggilan formal, misal Ibu, Bapak

          Kendalikan emosi diri yang negative, jangan marah

2.      Minat (Interest)

Tujuan kedua dari proses penjualan adalah untuk menarik perhatian dari prospek sehingga prospek dapat memiliki minat yang kuat pada produk yang ditawarkan. Beberapa tindakan dalam tahap interest :

       Kenali mereka, apakah mereka mulai tertarik

       Kaitkan subyek pembicaraan dengan masalah yang mereka hadapi

       Amati terus keadaan jiwa / suasana hati mereka

       Presentasekan perusahaan dengan baik, tenaga penjual adalah duta perusahaan

       Prosentasekan produk dengan baik, jangan menjelekan produk pesaing

3.      Keinginan (Desire)

Pada tahap ini, keberatan-keberatan pelanggan akan diutarakan. Jadi tugas utama tenaga penjual adalah mampu menjawab setiap pertanyaan yang pada akhirnya menjadikan pelanggan merasa yakin dan merasa bahwa pilihan untuk membeli produk saudara adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itulah pengetahuan tentang produk sangat esensial.

4.      Tindakan (Action)

Jika proses presentasi telah berjalan secara sempurna, maka prospek siap untuk memesan. Bagaimanapun juga tindakan ini biasanya tidak berlangsung secara otomatis. Proses ini sering juga disebut sebagai proses menutup order. Sebagai tenaga penjual yang professional, anda harus dapat menciptakan keadaan sampai prospek mengambil tindakan. Tenaga penjual yang berpengalaman akan menciptakan situasi sampai mereka yakin bahwa prospek benar-benar percaya akan manfaat dari usulan yang diberikannya.

5.      Kepuasan (Satisfaction)

Setelah pelanggan melakukan pemesanan maka tenaga penjual harus kembali meyakinkan pelanggan bahwa keputusan yang mereka buat adalah tepat. Pelanggan harus dapat melepaskan anggapan bahwa salesman hanya membantu dalam membuat keputusan untuk membeli yag hanya menguntungkan dua belah pihak. Setiap perusahaan selalu menerima keluhan pelanggan, perbedaannya terletak pada keseringan dan intensitasnya. Jadi walaupun penjualan sudah terjadi tetaplah berhubungan baik.

    Prinsip tujuan personal selling yang dilakukan oleh PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi adalah :

1.      Meningkatkan penjualan produk.                                                                             
Personal Selling yang dilakukan PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi dapat berdampak terhadap penjualan, jika promosi yang dilakukan perusahaan ditingkatkan maka penjualan produk juga akan meningkat, hal ini didasarkan pada personal selling yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dalam memenuhi keinginan atau

kebutuhannya                                     

2.  Memperkenalkan produk kepada konsumen PT. Cipto Lancar Sanjaya Abadi dalam memperkenalkan produk kepada konsumen berusaha mencari celah untuk memenangkan pasar dan membangkitkan kesadaran akan merk (brand awareness), citra merk (brand image), citra perusahaan (corporate image), membujuk khalayak untuk membeli produk yang ditawarkan.

Nah, itulah yang hanya saya bisa sampaikan pada blog saya. mudah-mudahan bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian. sekian dari saya 

 
Farhan Assrow Z
Wassalamualaikum Wr. Wb.

 

 


HUBUNGAN PEMBELI DAN PENJUAL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo Teman - Teman. Apa kabar kalian Semua? Mudah-Mudahan Diberikan Kesehatan Selalu. Dimasa Pandemi Sekarang Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Bila Berpergian Keluar Rumah. Semoga Pandemi Ini Cepat Berakhir (Aamiin).


Kali ini Saya Akan Menjawab Pertanyaan dari Materi Hubungan Penjual dan Pembeli
Baik, Sudah siap? Okey Kita Mulai Saja Rangkumannya.
 
Nama   : FARHAN ASSROW ZHAFIRIN
Kelas   : 4EA15
NPM   : 12217171  

1. Jelaskan interaksi pembeli dengan penjual!

2. Sebutkan dan jelaskan hubungan antara pembeli dengan penjual!
3. Jelaskan tentang Customer Relantionship Management ( CRM ) menurut gambaran anda!

Jawaban No 1 :

Interaksi sosial antara penjual dan pembeli terjadi karenahubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan menguntungkan. Penjual membutuhkan pembeli untuk membeli barang dagangannya, dan pembeli membutuhkan penjual untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan. Penjual akan menceritakan keunggulan produk yang akan dijual dengan melakukan presentasi, sebagai penjual harus dapat meyakinkan pihak pembeli sehingga pihak pembeli akan merespon dengan baik.

Selain keunggulan produk pihak pembeli akan memperhatikan hal-hal penting lainnya seperti bagaimana reputasi perusahaan penjual tersebut sehingga butuh waktu untuk memutuskan apakah pihak pembeli akan memutuskan menjalin hubungan dengan pihak penjual tersebut.
 

Jawaban No 2 :

·         Hubungan yang terjalin karena transaksi

Dengan adanya perubahan waktu dan diikuti dengan persaingan harga produk dari pesaing lain, biasanya pihak penjual memiliki cara sendiri agar pelanggannya tidak pergi pada perusahaan lain, cara yang dilakukan pihak penjual biasanya akan memberikan / mengajak kesepakatan dalam bertransaksi misalnya dengan memberikan potongan harga kepada pelanggannya.

·         Hubungan karena strategi pemasaran         

Setelah meneliti target pasar mana yang akan dikuasai pihak penjual akan melakukan berbagai macam strategi sehingga banyak pihak yang tertarik akan produknya.

 

Jawaban No 3 :

CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang meng-gabungkan proses manusia dengan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonversinya menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.

Sistem CRM mengumpulkan data pelanggan di berbagai saluran, atau titik kontak antara pelanggan dan perusahaan, yang dapat mencakup situs web perusahaan, telepon, obrolan langsung, surat langsung, materi pemasaran, dan media sosial. Alat CRM dengan kemampuan otomasi pemasaran dapat mengotomatiskan tugas yang berulang untuk meningkatkan upaya pemasaran di berbagai titik dalam siklus hidup.

Contoh :

Perusahaan komputer Hewlett-Packard (HP) menerapkan bermacam-macam software CRM secara besar-besaran pada semua saluran distribusi perusahaannya dengan menggunakan e-Business Applications package dari Siebel Systems, Inc. Sistem ini mampu mengkonsolidasikan saluran distribusi penjualannya secara langsung maupun tak langsung, termasuk ribuan direct-sales representatives, marketing professionals, contact-center representatives, partner resellers.

Proyek ini mampu mengintegrasikan 50.000 pengguna sistem. Hewlett-Packard berharap mampu memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dari berbagai saluran distribusinya dengan adanya sistem ini sehingga mampu meningkatkan efisiensi operasionalnya, menghemat puluhan juta dolar.

HP juga memanfaatkan CRM database dengan mengirimkan customized e-newsletter kepada para pelanggannya untuk menginformasikan produk-produk terbarunya dan memberikan solusi atas pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan yang sering diajukan oleh pelanggannya. Newsletter ini ternyata mampu meningkatkan penjualan produk baru HP serta mengurangi panggilan telpon ke service center. Program email yang efektif mampu memberikan informasi yang berguna dan diperlukan dengan tepat waktu.

Nah, itulah yang hanya saya bisa sampaikan pada blog saya. mudah-mudahan bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian. sekian dari saya 


Farhan Assrow Z
Wassalamualaikum Wr. Wb.

PEMBELIAN INDUSTRI DAN PERILAKU PEMBELIAN

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo Teman - Teman. Apa kabar kalian Semua? Mudah-Mudahan Diberikan Kesehatan Selalu. Dimasa Pandemi Sekarang Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Bila Berpergian Keluar Rumah. Semoga Pandemi Ini Cepat Berakhir (Aamiin).

Kali ini Saya Akan Menulis Rangkuman Materi Jenis Situasi Pembelian di Pasar Industri.
Baik, Sudah siap? Okey Kita Mulai Saja Rangkumannya.

Nama   : FARHAN ASSROW ZHAFIRIN
Kelas    : 4EA15
NPM    : 12217171  

Pasar Industri atau disebut juga Pasar Produsen atau Pasar Bisnis, adalah pasar yang terdiri dari perorangan dan organisasi yang memerlukan barang dan jasa untuk diproduksi menjadi barang dan jasa dalam bentuk lain untuk selanjutnya dijual, disewakan atau diserahkan kepada pihak lain. Pasar industri utama meliputi perikanan, pertanian, pertambangan, kehutanan, manufaktur, konstruksitransportasikomunikasi, utilitas umum, perbaikan, keuangan, dan asuransi serta jasa.

Jenis Situasi Pembelian Dalam Pasar Industri :

·         Pembelian Ulang Langsung “The Straight Rebuy”,

Situasi  pembelian  di  pasar  industri  di  mana,  pembeli  secara  rutin  memesan ulang  tanpa  modifikasi  apa  pun.   Hal  ini  biasanya  ditangani  secara  rutin  oleh departemen pembelian berdasarkan pada pembelian yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. Bagi supplier lama (in suppliers) akan berusaha untuk mempertahankan kualitas  produk  dan  layanan.  Mereka    seringkali  menawarkan  sistem pemesanan ulang  otomatis  sehingga  agen-agen pembelian  akan  menyiapkan  waktu pemesanan ulang.  Bagi  yang  belum  menjadi  supplier (out suppliers) akan  berusaha  untuk menawarkan sesuatu yang baru atau mengeksploitir ketidakpuasan atas supplier lain sehingga pembeli akan mempertimbangkan mereka.

Contoh : Pembelian Peralatan Kantor, Bahan Kimia Dalam Jumlah Besar.

 

·         Pembelian Ulang Dengan Mofidikasi “Modified Rebuy”

Situasi  pembelian  di  pasar  industri  di  mana,  pembeli  ingin  memodifikasi spesifikasi   produk,   harga,   persyaratan,   atau   pemasok.   Pembelian   ulang   yang dimodifikasi  biasanya  melibatkan  lebih  banyak  peserta  untuk  mengambil  keputusan ketimbang  pembelian  langsung.Suatu  situasi  pembelian  bisnis  dimana  pembeli menginginkan  modifikasi  untuk  spesifikasi-spesifikasi  tertentu,  harga-harga,  syarat-syarat,  atau  supplier-supplier. Bagi  supplier  lama  situasi  ini  agak  mencemaskan  dan tekanan karena harus mempertahankan posisi mereka. Sementara bagi calon supplier baru  mungkin  melihat  situasi  ini  sebagai  peluang  untuk  membuat  penawaran  lebih baik dan mendapatakan konsumen baru.

Contoh : Perusahaan Produksi Sepatu Meminta Kepada Supplier Untuk Merubah Bahan Produk Mereka.

 

·         Tugas Baru “New Task Situation”

Situasi pembelian di pasar industri di mana, pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama  kalinya.  Dalam  hal  ini,  semakin  besar  biaya  atau  resikonya,  semakin banyak  peserta  dalam  mengambil  keputusan  dan  semakin  besar  upaya untuk mengumpulkan informasi. Situasi tugas baru adalah peluang dan tantangan terbesar bagi  pemasar.  Pemasar  tidak  hanya  mencoba  menghubungi  sebanyak  mungkin pemberi  pengaruh  kunci  pada  pembelian,  melainkan  juga  memberi  bantuan  dan informasi.

Contoh : Gedung Kantor, System Pengaman Baru.


·         Pembelian Sistem

Merupakan pembelian paket penyelesaian terhadap sesuatu masalah dan tanpa memisahkan semua keputusan yang tercakup. Banyak pembeli industri yang lebih suka untuk membeli seluruh pemecahan masalah dari satu penjual saja. Penjual menyadari bahwa pembeli suka membeli dengan cara ini, banyak dari penjual telah menerapkan pembelian sistem sebagai alat pemasaran.

Contoh : Pembelian Untuk Proyek Pembuatan Kota Baru, Pembuatan Bendungan, dan Pembelian Pemerintah Atas Persenjataan Berat.


Nah, itulah yang hanya saya bisa sampaikan pada blog saya. mudah-mudahan bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian. sekian dari saya 

Farhan Assrow Z
Wassalamualaikum Wr. Wb


LEASING

  Assalamualaikum Wr. Wb. Halo Teman - Teman. Apa kabar kalian Semua? Mudah-Mudahan Diberikan Kesehatan Selalu. Dimasa Pandemi Sekarang Se...